Senin, 19 Desember 2011

PENGERTIAN KALIMAT DAN UNSUR KALIMAT

1. PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!);dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-),dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan. Tanda baca lain sepadan dengan jeda.
 
 
2.UNSUR-UNSUR KALIMAT
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.
Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek / Obyek (O)
- Keterangan (K)

KEUANGAN PRIBADI

Mengelola Keuangan Pribadi dengan Prioritas Kebutuhan.

Anggaran adalah pedoman yang mengarahkan dan mengingatkan kemampuan Anda. Membuat anggaran dapat membatasi keinginan menghamburkan uang dan membantu Anda supaya tidak terjerat hutang.
Berikut beberapa tips dalam menyusun anggaran keuangan pribadi, dengan membuat pengelompokan sebagai berikut :
a.     A.  Pendapatan bulanan yang didapat dikelompokkan dalam :
-                - Pendapatan tetap, artinya pendapatan yang setiap bulan pasti diterima dengan jumlah tetap, misalnya: gaji.
-                - Pendapatan tidak tetap, artinya pendapatan yang mungkin diterima mungkin juga tidak setiap bulannya,           misalnya: bonus dan insentif, pendapatan sampingan, dll.

b.    B.  Pengeluaran bulanan yang dikelompokkan menjadi :
-                -    Pengeluaran tetap bulanan, seperti: bayar infaq dan shodakoh, bayar listrik, bayar telepon, bayar sekolah anak, pengeluaran untuk makan, pengeluaran untuk rekreasi dan hiburan, cicilan rumah, cicilan barang elektonik, cicilan kartu kredit, dll. Daftar ini dapat ditambah menyesuaikan kebutuhan bulanan rutin keluarga Anda.
-                Pengeluaran tidak tetap dan cadangan, jumlah anggarannya ditetapkan antara 5%-10% dari jumlah pengeluaran tetap. Anggaran ini dapat dimanfaatkan atau tidak tergantung situasi dan kebutuhan.
- Tabungan, sebaiknya meski sedikit tabungan harus diusahakan diisi tiap bulannya. Jumlahnya variatif tergantung jumlah pendapatan dan pengeluaran bulanan, katakanlah 10%-15% dari pendapatan tetap.
Berikut ini beberapa hal yang kerap menjadikan anggaran kita ‘membengkak’ :
-          Pembelian barang yang tidak direncanakan, seperti beli baju atau sepatu karena sedang discount sale besar-besaran.

Tips :
-          Sebaiknya nafsu beli sesaat ditahan, serta jangan kuatir kehilangan peluang karena discount sale semacam itu akan selalu ada meski toko memberi embel-embel ‘cuci gudang’ sekalipun.
-        
Tips :
-          Sebaiknya bawa uang cash secukupnya. Bila punya kartu kredit banyak, bawa satu kartu saja dengan limit terendah. Demikian juga bila punya beberapa kartu debit, bawa satu saja yang isi rekeningnya paling sedikit.

Tips secara umum: 
1.             Susun anggaran secara rasional dan jangan sampai rencana pengeluaran lebih besar dibanding pendapatan. 
2.             Sebagai acuan pendapatan adalah dari pendapatan tetap. 
3.             Tentukan prioritas pengeluaran dan susun menurut tingkat kepentingannya dari atas ke bawah. 
4.             Bila dalam sebulan kita dapat mencoret pos pengeluaran paling bawah yang bukan merupakan prioritas, Anda boleh berbangga karena berarti telah melakukan efisensi dan akan menambah pundi tabungan Anda. 
5.             Pos cadangan pengeluaran bila tidak terpakai, dapat dimasukan ke dalam tabungan.
6.             Cobalah untuk setia dengan anggaran yang telah disusun

Minggu, 06 November 2011

CYBERBULLY

CYBERBULLY

Arti umum dari "cyber bullying" adalah segala bentuk "kekerasan" yang dialami anak dan dilakukan oleh seusia mereka melalui media cyber/internet.

Cyber bullying dianggap valid bila pelaku dan korban berusia di bawah 18 tahun dan secara hukum belum dianggap dewasa. Bila salah satu pihak yang terlibat (atau keduanya) sudah berusia di atas 18 tahun, maka kasus yang terjadi akan dikategorikan sebagai cyber crime atau cyber stalking 

Penyebab Cyberbully

Kebanyakan perilaku bullying berkembang dari berbagai faktor lingkungan yang kompleks. Tidak ada faktor tunggal menjadi penyebab munculnya bullying.

Faktor-faktor penyebabnya antara lain : 

Faktor Keluarga, Faktor Sekolah dan Faktor Kelompok Sebaya.

Situs http://www.stopcyberbullying.org mengatakan bahwa penyebab terjadinya cyber bullying ini bisa jadi karena dendam, kemarahan atau perasaan frustasi. Bisa juga karena pelaku memang tidak punya kerjaan, sedangkan ‘mainan’ berbau teknologi banyak tersedia di sekeliling mereka, jadinya iseng dan ingin cari keributan. Atau bisa jadi, pelaku adalah orang-orang yang di kehidupan nyatanya termasuk golongan ‘tidak dianggap’ atau tidak punya kekuatan, dengan melakukan cyber-bullying mereka merasakan bagaimana rasanya jadi ‘orang yang berkuasa.

Pencegahan Cyberbully
  1. Jika anak Anda sudah mengenal aplikasi messenger untuk chat, katakan pada anak untuk membuat pengaturan yang hanya bisa diakses oleh teman-temannya saja. Hal ini akan mencegah pelaku pelecehan menyerang akun pribadi saat sedang online.
  2. Jangan sampai anak sembarangan untuk menambah dan mengonfirmasi permintaan pertemanan. Laporkan setiap pelecehan yang diterima pada operator situs atau jejaring sosial yang bersifat mengancam. Tidak hanya itu, postingan dengan melecehkan foto atau profil juga merupakan pelanggaran. Mintalah admin untuk menghapus halaman yang dibuat pelaku.
  3. Ubah password jika pelaku pelecehan telah menyusup ke salah satu akun pribadi anak. Jangan pernah memberitahukan password pada orang lain. Bisa saja tiba-tiba muncul ide untuk mengusili orang dan mengubah profil anak Anda. Cobalah ganti nama akun atau email agar tidak mudah dilacak kembali oleh pelaku.

 

 

Kedudukan Bahasa Indonesia

Kedudukan Bahasa Indonesia
A. Sebagai Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara juga memiliki kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dimulai saat dicetuskanya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Dalam kaitanya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia memiliki fungsi yang sangat penting yaitu :
1.    Lambang kebanggan kebangsaan
       Bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita.
2.    Lambang identitas nasional
       Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya/yang menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur – unsur bahasa lain.
3.    Alat penghubung antar warga, antar daerah, dan antar budaya
       Dengan Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah.
4.    Alat yang mempersatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
       Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu tanpa perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai sosial budaya.


B. Sebagai Bahasa Negara
Selain sebagai bahasa Nasional, Bahasa Indonesia juga memiliki kedudukan lain yaitu sebagai bahasa Negara seperti tercantum dalam UUD 1945.
dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai berikut :
1.    Bahasa resmi kenegaraan
       Bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
2.    Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan
       Bahasa Indonesia digunakan di lembaga – lembaga pendidikan diseluruh Indonesia.
3.    Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
       Bahasa Indonesia digunakan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
4.    Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
       Bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

Bahasa Indonesia (Lisan) Ragam Pidato


A.    PENDAHULUAN
•   Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

•    Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1.    Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2.    Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3.    Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur.

•    Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1.    Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara atau MC.
2.    Pidato Pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3.    Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas.
4.    Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5.    Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6.    Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

•    Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1.    Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2.    Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3.    Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

•    Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1.    Wawasan pendengar pidato secara umum
2.    Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3.    Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4.    Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5.    Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

•    Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
1.    Pembukaan dengan salam pembuka
2.    Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3.    Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4.    Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll).

B.     ISI
Persiapan-persiapan yang diadakan pada waktu menyusun sebuah komposisi untuk disampaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuah komposisi tertulis. Perbedaannya terletak dalam 2 hal :
1.    Dalam penyajian lisan perlu deperhatikan garak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan pendengar, sedangkan dalam komposisi tertulis sama sekali tak diperhitungkan.
2.    Dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus didahulukan mana yang dapat diabaikan, ia harus mendengar seluruh uraian itu.

i.    Empat Metode Penyajian Oral :
a.    Metode Improptu (serta-merta) :  metode penyajian berdasarkan  kebutuhan sesaat. Kesanggupan penyajian lisan ini sangat berguna dalam keadaan darurat, tetapi kegunaannya terbatas pada kesematan yang tidak terduga itu saja.
b.    Metode Menghafal : Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetai ditulis secara lengkap kemudian dihafal kata demi kata. Cara ini juga menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan dirinya dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selagi menyajikan gagasannya.
c.    Metode Naskah : Sifatnya masih agak kaku, sebab bila tidak mengadakan latihan yang cukup maka pembicara seolah-olah menimbulkan suatu tirai antara dia dengan pendengar. Kekurangan metode ini dapat diperkecil dengan latihan yang intensif.
d.    Metode Ekstemporan ( tanpa persiapan naskah) : Metode ini merupakan jalan tengah, yakni uraian yang akan disajikan dipersiapkan dalam bentuk kerangka pidato, kemudian kerangka itu dikembangkan / disajikan dalam pidato.

ii.    Persiapan Penyajian Lisan
Dalam garis besar, persiapan-persiapan yang dilakukan untuk sebuah komposisi lisan sama saja dengan menyiapkan komposisi tertulis. Tetapi dalam hal ini pembicara biasanya menghadapi suatu massa yang sudah diketahuinya terlebih dahulu. Sebab itu ada persoalan-persoalan yang harus mendapat perhatian pembicara untuk disiapkan dengan baik jauh sebelumnya.

Persiapan-persiapan untuk penyajian lisan, data dilihat melalui ketujuh langkah berikut :
1.    Meneliti Masalah  :
a.    Menentukan maksud
b.    Menganalisa pendengar dengan situasi
c.    Memilih dan menyempitkan topic

2.    Menyusun Uraian :
a.    Mengumpulkan bahan
b.    membuat kerangka uraian
c.    Menguraikan secara mendetail

3.    Mengadakan Latihan:
a.    melatih dengan suara nyaring

iii.    Menentukan Maksud dan Topik
Setiap tulisan selalu menentukan topic tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin, dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar. Reaksi dari para pendengar atas topic dan tujuannya akan langsung dilihat dan dialami pada waktu itu juga.

Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara harus selalu memikirkan tanggapan apa yang dinginkan dari para pendengar. Topik dan tujuan pertama-tama merupakan persoalan dasar bagi tema uraian dan wujud tema itu sendiri, dan kedua topic dan tujuan berkaitan sangat erat dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar dengan mengemukakan tema tadi. Sering terjadi bahwa tujuan yang diinginkan pembicara memengaruhi pula pilihan atas suatu topic tertentu.

C.    PENUTUP
Pidato yang baik seharusnya disampaikan secara jelas dan tidak berbelit-belit, penggunaan bahasa yang sederhana akan lebaih mudah dicerna oleh pendengar.
Pidato harus disampaikan dengan singkat padat dan jelas, karena pidato dengan durasi yang panjang akan membuat pendengar menjadi bosan sehingga inti dari pidato tersebut mungkin hanya sedikit yang kan dipahami oleh pendengar.   

Senin, 10 Oktober 2011

Tekhnologi Touch Screen Pada Komputer Tablet


PENDAHULUAN


Assalamualaikum,wr,wb
 Marilah kita selalu senantiasa memanjatkan rasa syukur kita kehadirat Tuhan YME, atas berkah dan karunia nya penulis dapat menuliskan tentang tekhnologi touch screen pada komputer tablet ,  Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Terimaksih dan selamat membaca.
Wassalamualaikum,wr,wb
ISI

LAYAR KOMPUTER TABLET


 
Komputer Tablet  merupakan komputer yang berbentuk sebuah layar datar tipis yang di dalamnya sudah terintegrasi dengan prosesor, memori dan komponen pendukung lainnya. Ciri khas yang paling menonjol dari sebuah komputer tablet adalah tidak memiliki papan ketik konvensional (keyboard) dimana setiap pengoperasian mengandalkan layar sentuh (touch screen) dan keyboard virtual yang muncul di layar pada saat diperlukan.
Saat ini ada beberapa ukuran layar komputer tablet yang beredar di pasaran diantaranya 4", 5", 7", 10", 12". Namun yang paling banyak digunakan adalah ukuran 7" dan 10". Setiap ukuran layar memiliki kelebihan dan kekurangan.
Ukuran layar komputer tablet yang kecil memiliki keuntungan lebih mudah untuk dibawa bahkan dimasukkan kedalam saku, kebutuhan daya lebih sedikit namun karena ukuran layar yang kecil membuatnya kurang nyaman dalam pengoprasian.
Sedangkan ukuran layar yang lebih besar memberikan keuntungan lebih nyaman dalam hal pengoprasian namun lebih boros daya dan portabilitas lebih rendah. Untuk komputer tablet saat ini (bukan tablet PC) ukuran umum adalah 10" (Digunakan oleh iPad) atau 7" (Digunakan oleh banyak tablet Android). Banyak pembuat tablet PC memiliki standar pada format layar lebar 12", dengan resolusi 1280x800 piksel. T5010 Fujitsu memiliki display lebih besar, 13,3", tapi masih berjalan pada resolusi 1280x800 pixel.
PENUTUP
Demikian ulasan mengenai pembahasan Komputer Tablet. Banyak kelebihan serta ada pula kekurangannya. Semua tergantung peminat teknologi, mereka tertarik pada teknologi yang bagaimana. Manfaatkan dan gunakan dengan baik teknologi-teknologi seperti itu, jangan digunakan untuk hal yang tidak baik atau hanya untuk mengikuti trend saat ini.




Minggu, 29 Mei 2011

Tugas 4 Teori Organisasi Umum

ONGKOS &  PENERIMAAN                                              
A.     ONGKOS
TEORI BIAYA PRODUKSI
I.  KONSEP BIAYA  :
a. BIAYA  TENAGA  KERJA àUPAH/WAGES àw
b. BIAYA BARANG MODAL à SEWA / RENT àr
c. BIAYA KEWIRAUSAHAAN àRESIKO TINGGI LABA DIHARAPKAN TINGGI /SEBALIKNYA
II.  PRODUKSI , PRODUKTIVITAS & BIAYA
III. BIAYA PRODUKSI JK.PENDEK :
a.BIAYA TOTAL /TC , BIAYA TETAP/FC & BIAYA   VARIABEL/VC
                        b.BIAYA MARJINAL
                        c.HUBUNGAN ANTARA KURVA-KURVA BIAYA
IV. BIAYA PRODUKSI JK.PANJANG :
                        a.KURVA BIAYA RATA-RATA JK.PANJANG
                        b.KURVA BIAYA MARJINAL JK.PANJANG
                        c.SKALA PRODUKSI EKONOMIS & TIDAK EKONOMIS
                        d.SUDUT KEMIRINGAN KURVA BIAYA RATA2
JK.PANJANG/KURVA LAC
PRODUKSI à FAKTOR PRODUKSI ( MODAL ,MANUSIA,BAHAN BAKU,ALAT/TEHNOLOGI)
BIAYA à UANG
EFISIENSI à SECARA TEKNIS BELUM TENTU SECARA FINANSIAL & EKONOMI MENGUNTUNGKAN
ASUMSI YG DIGUNAKAN DALAM TEORI BIAYA :
1.Perusahaan dalam kondisi Pasar Persaingan Sempurna
   Harga output ditentukan pasar berapapun jumlah produksi habis terjual,tidak perlu rencana          
  strategi penjual tetapi menentukan jumlah output dgn biaya produksi/unit minimum
2.Faktor Produksi/input à barang modal & tk jk.pendek (variabel
KETERANGAN :
* KONSEP BIAYA
Dalam ilmu ekonomi biaya à Biaya kesempatan /opportunitity cost à kesempatan u/peroleh yg hilang)karena memilih alternatif lain/biaya eksplisit :Biaya tk/w,barang modal/r & kewirausahaan
-          Biaya ekonomi :alternatif penggunaan uang
-          Biaya akuntansi :  total uang yg dilekuarkan u/peroleh hasil  
    1.Total Fixed Cost (Biaya Total Tetap) adalah jumlah biaya tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb. 
    2. Total Variable Cost (Biaya Variabel Total) adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh biaya bahan mentah, tenaga kerja, dsb. 
    3. Total Cost (Biaya Total) adalah penjumlahan antara biaya total tetap dengan biaya total variabel. Rumus : TC = TFC + TVC 
   4. Average Fixed Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya tetap yang dibedakan kepada setiap unit output. Rumus : AFC = TFC/Q 
   5. Average Variable Cost (Biaya Variabel Rata-Rata) adalah biaya variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : AVC = TVC/Q 
   6. Average Total Cost (Biaya Total Rata-Rata) adalah biaya produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. Rumus : ATC = TC/Q 
   7. Marginal Cost (Biaya Marginal) adalah tambahan atau kekurangannya biaya total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. Rumus : MC = ∆TC/∆Q = ∆TVC/∆Q

Tabel biaya produksi jangka pendek

TK
Q
FC
VC
TC
AC
AFC
AVC
MC
1
-
80000
10000
90000
-
-
-
-
2
4
80000
20000
100000
25000
20000
5000
25000
3
8
80000
30000
110000
13750
10000
3750
13750
4
12
80000
40000
120000
10000
6666,67
3333,33
10000
5
16
80000
50000
130000
8125
5000
3125
8125
6
20
80000
60000
140000
7000
4000
3000
7000
7
24
80000
70000
150000
6250
333.33
2916,67
3250
 



Diagram kurva biaya total, biaya tetap, biaya variabel













Kurva biaya rata-rata 

 

  











Marginal Cost


Sabtu, 09 April 2011

Teori Organisasi Umum

Teori organisasi dibagi atas 5 klasifikasi yaitu
1. Teori manajemen ilmiah
2. Teori organisasi klasik
3. Teori organisasi hubungan antar manusia
4. Teori behavioral science
5. Teori aliran kuantitatif
berikut penjabaran dari ke 5 klsaifikasi teori organisasi :
1. Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran seorang manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan seorang  karyawan
4. Iklim yang cenderung kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
1.1. Robert Owen (1771 – 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan perusahaan.
Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja
sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa itu sangat buruk.
1.2. Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya dengan pembagian
pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap
pekerja hanya dituntut tanggungjawab khusus sesuai dengan spesialisasinya.
1.3. Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian tentang studi waktu
kerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat
dikorelasikan dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
1.4. Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :
1. Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan.
2. Mengenal metode seleksi yang tepat.
3. Sistem bonus dan instruksi.
Akan tetapi Hennry menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap
motivasi kerja.
1.5. Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972) :
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan kelelahan dalam
pekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan
yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk
mencapai gerakan yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
1.6. Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam industri adalah
adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia menganjurkan :
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpecaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif
2. Teori Organisasi Klasik
2.1. Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas :
1. Technical ; kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
2. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
6. Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
– Planning ; kegiatan perencanaan<>
– Organizing ; kegiatan mengorganiisasikaan
– Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
– Commanding ; kegiatan pengarahann
– Controlling ;  kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen menurut Fayol adalah :
– Pembagian kerja
– Asas wewenang dan tanggungjawab<>
– Disiplin
– Kesatuan perintah
– Kesatuan arah
– Asas kepentingan umum
>
– Pemberian janji yang wajar
– Pemusatan wewenang
– Rantai berkala
– Asas keteraturan
– Asas keadilan
– Kestabilan masa jabatan
– Inisiatif
– Asas kesatuan
2.2.  James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi manajemen adalah :
a. Koordinasi
b. Prinsip skala
c. Prinsip fungsional
d. Prinsip staf
3. Teori Hubungan Antar Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan
mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi untuk
menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu sistem
sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis karyawan agar produktifitasnya
bisa lebih tinggi.
4. Teori Behavioral Science :
4.1. Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi.
4.2. Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
4.3. Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4.4. Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
4.5. Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat sistem
manajemen.
4.6. Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
4.7. Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan budaya.
4.8. Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
Teori behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang,
perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.
5. Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya.
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah
sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadkan implementasi
Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi
untuk melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen.